Pilot adalah sebutan untuk orang yang mengemudikan pesawat terbang.
Sebagai sebuah profesi yang menuntut keahlian/skill dalam mengemudikan
sebuah pesawat, seorang pilot harus menempuh ujian resmi yang diadakan
oleh sekolah penerbangan. Jika dinyatakan lulus dalam ujian, seorang pilot akan mendapat sertifikasi terbang, yaitu suatu surat pengakuan kemampuan sang pilot untuk menerbangkan pesawat dengan tipe/ukuran tertentu.
Keahlian seorang pilot dalam menerbangkan pesawat komersial
merupakan dasar utama yang menentukan kualitas seorang pilot.
Faktor-faktor pendukung keahlian seorang pilot selain surat sertifikasi
adalah jumlah jam terbang
yang telah dimiliki. Keselamatan pesawat dalam suatu penerbangan adalah
tanggung jawab seorang pilot, sedang keselamatan dan kenyamanan
penumpang selama penerbangan adalah tanggungjawab awak kabin.
Dalam tugasnya di dalam kokpit pesawat, pilot dibantu oleh seorang ko-pilot. Selama penerbangan berlangsung semenjak take off hingga landing, pilot dan ko-pilot akan mengikuti jalur-jalur penerbangan yang telah terprogram melalui bantuan navigasi pesawat dan mengikuti informasi yang diberikan oleh menara kontrol lalu-lintas bandar udara.
Didalam sebuah penerbangan komersial, pilot dan ko-pilot bertugas mengemudikan pesawat sementara pramugari dan pramugara
bertugas untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan
penumpang dalam penerbangan. Pilot, ko-pilot dan pramugari/pramugara
adalah awak pesawat.
Pembicaraan yang dilakukan pilot, ko-pilot dengan petugas menara
kontrol lalu-lintas dari dan ke sebuah bandar udara akan direkam oleh kotak hitam.
Kebutuhan
pilot di Indonesia masih sangat besar. Tumbuhnya industri penerbangan
membuat pilot menjadi profesi yang mengiurkan. Tak salah jika masyarakat
banyak yang berminat untuk menjalani profesi ini. Namun, dibutuhkan
syarat dan biaya tinggi untuk menjadi pilot.
Saat ini, pilot
menjadi profesi yang sangat dibutuhkan sekaligus menjanjikan bagi orang
Indonesia. Bayangkan saja, data Kementerian Perhubungan menyebutkan,
dari 7.000 pilot maskapai yang ada di Indonesia, 300 di antaranya adalah
warga negara asing.
Potensi ini semakin mekar melihat bisnis
maskapai yang terus terbang belakangan ini. Tak hanya muncul pemain baru
di industri penerbangan, tapi pemain lama juga agresif membuka jalur
penerbangan baru, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tak pelak,
kebutuhan pilot pun masih banyak.
Dadang Kusyadi, Asisten
Direktur Akademik, Akademi Penerbangan Medan, mengatakan, ketersediaan
pilot yang ada saat ini memang mampu memenuhi kebutuhan. "Bahkan, kalau
ditambah dengan kebutuhan pilot helikopter, defisitnya lebih lebar
lagi," ujarnya.
Saat ini, minat orang untuk menjadi pilot sangat
banyak. Terbukti dengan pendaftaran di sekolah-sekolah pilot luar biasa
banyaknya. Namun, tempat yang terbatas menyebabkan Akademi Penerbangan
Medan hanya sanggup menampung 250 siswa untuk dididik menjadi pilot.
Untuk
menjadi pilot profesional, kata Dadang, banyak persyaratannya. Selain
persyaratan fisik yang ketat, seperti tinggi badan harus memenuhi
standar, minimal 167 cm, calon pilot juga harus berbakat dalam
mengendalikan pesawat. "Jadi, cerdas saja tak cukup," ujarnya.
Makanya,
dari 250 siswa yang masuk Akademi Penerbangan Medan, tidak semuanya
bakal lulus dan dapat mengikuti pelatihan terbang. "Dari 10 orang,
mungkin hanya 6 orang saja yang lolos seleksi untuk mendapatkan
sertifikasi terbang di Curug, Tangerang," ujarnya.
Akademi ini
menawarkan jenjang pendidikan D2 dan D3 dengan berbagai konsentrasi
pendidikan. Di sini siswa yang lulus akan memperoleh kesempatan
memperoleh lisensi terbang, antara lain commercial pilot lisence (CPL) di Curug, Tangerang. Dengan lisensi ini seseorang bisa menerbangkan pesawat komersial seperti Boeing atau Airbus.
Tak
hanya syaratnya yang ketat, biaya menjadi pilot tergolong besar. Dadang
mengungkapkan, setiap siswa harus merogoh kocek kira-kira Rp 500 juta
untuk menjadi pilot profesional. "Itu biaya keseluruhan," tegasnya.
Biaya
itu sebanding dengan gaji yang akan diperoleh. Pilot pemula bisa
mengantongi bayaran Rp 15 juta per bulan di tengah kebutuhan pilot yang
tinggi. Gaji lebih tinggi untuk pilot senior dengan jam terbang tinggi.
Vetty
Fatonah, Kepala Humas Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di
Curug, Tangerang, mengatakan bahwa tingginya kebutuhan pilot disebabkan
siklus pilot yang masuk dan yang pensiun tak sebanding.
Penambahan rute dan frekuensi penerbangan membuat kebutuhan pilot semakin besar. "Makin banyaknya flying school
menjadi indikator profesi pilot makin diminati," katanya. Di STPI,
jumlah calon siswa yang mendaftar juga paling banyak di jurusan
penerbang.
maunya jadi marinir saya
BalasHapuskeh keh keh :)